Langsung ke konten utama

KAPAL PELINDUNG INDONESIA


KAPAL PELINDUNG INDONESIA

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Tidak salah jika Indonesia dikenal dengan sebutan negara maritim. Negara maritim adalah negara yang berpotensi dalam bidang perairan di sisi fisik maupun sumber daya alam. Sudah tidak dirugikan lagi dengan kondisi fisik negara Indonesia. Kondisi fisik negara Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Indahnya lautan, banyaknya keaneragaman flora dan fauna laut serta sumber daya alam yang dapat diolah dan dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi negara. Akan tetapi, Indonesia masih mempunyai minimnya infrastruktur dalam kelautannya. Untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim seutuhnya, maka diperlukanlah keseimbangan antara kondisi fisik dan infrastuktur. Disamping melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam, Indonesia mempunyai beberapa ancaman dari bangsa asing dibidang ancaman militer maupun non militer. Mulai dari penyusupan kapal nelayan, pembangunan mercusuar diluar batas wilayah negara bahkan terjadi adanya perebutan wilayah kekuasaan dengan bangsa asing. Untuk mencegah ancaman yang membahayakan kesatuan bahkan kutuhan wilayah Indonesia. Negara Indonesia harus mempunyai komponen pertahanan dan keamanan negara seperti TNI, kapal perang dan berbagai senjata. Saat ini, Indonesia hanya mempunyai 317 unit kapal perang. Pada akhir tahun kemarin, kebanggaan bagi negara Indonesia bahwa Indonesia bisa membuat kapal perang tanpa bisa dideteksi oleh radar kapal perang lainya. Akan tetapi jumlah kapal perang Indonesia masih dibilang minim untuk mempertahankan wilayah kekuasaan Indonesia yang luas ini. Maka, Indonesia perlu untuk membuat kapal induk dengan buatan dalam negeri. Melalui sistem pembelian kapal induk dari negara asing dengan syarat kapal induk tersebut diproses di tanah air sebagai ajang pelatihan dan pengembangan ilmu pegawai PT.PAL dan memanfaatkan dengan maksimal penggunaan sumber daya alam demi kemajuan dan pertahanan negara Indonesia.

“Melambai lambai, nyiur di pantai, berbisik bisik, raja kelana.
Memuja pulau, nan indah permai tanah airku Indonesia”
Syair yang diciptakan Ismail Marzuki mengingatkan tentang indahnya negara Indonesia. Negara kepulauan terbesar di dunia. Terpisah antara pulau satu dengan pulau yang lainnya, tapi itu bukanlah sebuah penghalang untuk bersatu. Sejak zaman bahari, perdagangan dan pelayaran berkembang dengan perahu kuno, konon nenek moyang Indonesia adalah pelaut-pelaut handal yang menjelajahi samudra bahkan sampai ke Madagaskar. Tak salah jika Indonesia mempunyai julukan negara maritim. Lalu sebenarnya apa arti kata maritim?
Pengertian kata maritim adalah  berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut (KBBI)
Negara maritim adalah negara kepulauan yang luas tetapi tidak dalam satu pulau (Wahyono Suroto Kusumoprojo : 2009)
Dapat disimpulkan bahwa Negara maritim adalah negara yang mempunyai daratan yang terpisah dengan luasnya lautan.
Jika berbicara tentang negara maritim tentu tak lepas dengan pelayaran atau perkapalan. Kapal adalah sarana atau fasilitas pokok yang  harus dipenuhi di negara maritim. Tak lebih Indonesia adalah negara yang mempunyai 18.306 pulau dengan luas 1.183.186 km2. Tentu sangat memerlukan kapal untuk jalannya transportasi
Dengan banyaknya pulau dan luas wilayah kekuasaan Indonesia. Banyak keuntungan yang dapat digali dan dimanfaatkan untuk kepentingan negara demi kemakmuran masyarakatnya. Tanpa mengancam keberandaan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, masyarakat Indonesia harus cerdas dalam melestarikan dan menjaga agar sumber daya alam tersebut tidak cepat punah.
Disamping melestarikan sumber daya alam, bangsa Indonesia juga harus waspada terhadap berbagai ancaman yang melunturkan kesatuan bahkan keutuhan wilayah kekuasaan. Ancaman dari berbagai negara sangat sulit untuk dihindari. Ancaman dalam bentuk militer maupun non militer. Ancaman tersebut akan sangat menganggu masyarakat dan kemajuan bangsa. Bahkan jika ancaman tersebut dibiarkan begitu saja akan menjadi kesalahan yang fatal. Wilayah negara Indonesia akan terancam dan mungkin saja dapat diperebutkan dengan negara asing.
 Maka dari itu, perlunya pertahanan dan keamanan negara dibidang maritim. Berbagai permasalahan yang datang dari negara luar perlu untuk diwaspadai. Mulai dari penyusupan kapal nelayan, pembangunan mercusuar diluar batas wilayah negara bahkan terjadi adanya perebutan wilayah kekuasaan dengan bangsa asing.
Sebelum semua apa yang diprediksi menjadi kenyataan. Untuk mengatasi permasalahan pertahanan dan keamanan maritim tersebut pasti memerlukan suatu persiapan yang siap siaga seperti TNI angkatan laut, kapal perang dan berbagai senjata.
Kebanggaan bagi masyarakat Indonesia bahwa Indonesia telah membuat kapal perang pertama yang dibuat pada bulan Januari tahun 2014 lalu. Ini membuktikan bahwa negara Indonesia tidak pantang menyerang demi pertahanan dan keamanan serta menegakkan perlindungan bagi sumber daya alam. Indonesia juga melakukan berbagai inovasi yang mendukung perkembangan potensi dibidang maritim
Akan tetapi, selama ini Indonesia mempunyai kendala yang cukup besar yaitu kurangnya fasilitas untuk pertahanan negara dibidang maritim. Saat ini, Indonesia hanya mempunyai 317 unit kapal perang. Dengan jumlah kapal perang yang dimiliki Indonesia sangat jauh dari kata kelayakan. Karena telah diketahui bahwa Indonesia mempunyai wilayah kekuasaan yang sangat luas. Bayangkan saja, Indonesia yang mempunyai 18.306 pulau hanya memiliki fasilitas kemanan dan pertahanan 317 unit kapal. Maka dapat dikatakan bahwa 1 kapal mengawasi 58 pulau. Dengan begitu dapat diperkirakan bahwa kamanan dan pertahanan negara Indonesia relatif kurang.  Seharusnya sebagai negara maritim, Indonesia sebagai patokan fasilitas, pegelolaan dan pertahanan yang baik diamata dunia
Maka dari itu, perlulah adanya kapal induk untuk negara Indonesia. Dimana kapal induk adalah sebutan untuk kapal perang yang memuat pesawat tempur dalam jumlah besar. Dengan adanya kapal induk, Indonesia menjadi negara yang tingkat keamanan dibidang maritim tidak dipertanyakan lagi. Tetapi munculah berbagai pertanyaan tentang kondisi ekonomi dan sumber daya manusia di negara ini.
Bukan hanya suatu mimpi bagi Indonesia untuk membuat kapal induk sendiri. Dengan sistem seperti pak Habibi yang menuangkan idenya di negara asing bisa diterapkan di Indonesia. Seharusnya Indonesia harus lebih berfikir keras untuk hal ini. Sebelum semua apa yang diprediksi menjadi kenyataan dan berakibat fatal. Indonesia harus siap siaga untuk menghadapi semua ancaman.

Indonesia dapat membuat kapal induk sendiri dengan membeli kapal induk di negara asing dengan syarat pembuatan kapal tersebut dilaksanakan di Indonesia. Disamping menghasilkan sebuah kapal induk yang menambah keamanan negara, pembuatan kapal tersebut juga sebagai ajang pelatihan bagi para pegawai PT.PAL untuk membuat kapal induk sendiri. Dengan sumber daya alam yang telah dimiliki Indonesia, tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia dapat membuat kapal asli dari dalam negeri dengan tingginya potensi sumber daya manusia, kerjasama antar komponen yang diperlukan dalam proses pembuatan kapal induk serta didukung dengan kekayaan sumber daya alam yang negara Indonesia miliki. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proposal Hari Peduli Sampah Nasional

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan proposal Hari Peduli Sampah Nasional 2016. Dalam proposal ini berisikan pengajuan mengadakan kegiatan dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional sesuai dari program kerja GALERI (Gerakan Lingkungan Lestari ). Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan proposal ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada seluruh Pengurus GALERI dan HIMA-TL yang telah berperan dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Surabaya, Februari 2017 DAFTAR ISI Cover KATA PENGANTAR . 1 DAFTAR ISI 2 LATAR BELAKANG .. 3 LANDASAN PEMIKIRAN .. 4 TUJUAN KEGIATAN .. 4 SASARAN KEGIATAN .. 4 PELAKSANAAN KEGIATAN .. 5 GAMBARA...

LAPORAN KUNJUNGAN TPST MEDOKAN AYU

Laporan Kunjungan Teknologi Pengelolaan Sampah “Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Medokan Ayu ”   Oleh : M. Dovan Yazend. R             (1552010080) Tiara Nur Maymuna             (1652010019) Anis Zusrin Qonita               (1652010027) Ahmad Yoga Prasetya           (1652010036) Agfian Ijlal Ramadhan          (1652010061) UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN 201 7 DAFTAR ISI Cover DAFTAR ISI 2 BAB I PENDAHULUAN .. 3 ......... 1.1 Latar Belakang . 3 ......... 1.2 Tujuan . 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .. 5 ......... 2.1 Pengertian Sampah . 5 ......... 2.2 K...

MAKALAH KETAHANAN NASIONAL

MAKALAH KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL   Oleh : Nadia Agustina                          1652010026 Anis Zusrin                                1652010027 Mubayyyinatuth Thohiroh         1652010030 Renita Meidyna                         1652010037 Nadhira Alisa                             1652010040 Dian Amalia         ...