PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN DAN BELA NEGARA DENGAN KOMUNITAS PEGIAT KEBANGSAAN
Anis Zusrin Qonita
SMA NEGERI MOJOAGUNG
Pelajar
adalah orang yang belum mencapai dewasa, yang membutuhkan usaha, bantuan
bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai
salah satu makhluk tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara yang baik,
dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi atau individu. (Abu Ahmadi, 2003)
Pelajar adalah anak
sekolah (terutama pada sekolah dasar dan sekolah lanjutan); anak didik; murid;
siswa (KBBI, 2001: 17)
Dapat disimpulkan
bahwa pelajar adalah orang yang mengalami proses pendewasaan yang membutuhkan
pendidikan dalam proses pengembangan potensi diri untuk mencapai kesuksesan di
masa yang akan datang. Pelajar berperan penting dalam kemajuan suatu bangsa
karena pelajar adalah tokoh- tokoh yang berjuang sebagai tolak ukur suatu
negara di masa mendatang.
Akan tetapi banyak
kendala dan permasalahan yang muncul sebagai penghambat kemajuan suatu negara.
Hambatan tersebut dapat melalui dalam negeri maupun luar negeri. Hambatan yang
sangat berdampak buruk bagi kemajuan bangsa adalah hambatan mengenai pelajar-
pelajar yang akan menjadi penggerak negara di masa yang akan datang. Jika
hambatan tersebut tidak segera dikendalikan dapat memperburuk keadaan suatu
negara, khususnya Indonesia.
Indonesia adalah
negara yang berkembang. Dimana negara berkembang adalah negara yang sedang
mengalami proses untuk kemajuan negara. Dalam negara berkembang diperlukan
banyak pemimpin yang pandai dan cermat dalam mengambil keputusan untuk merubah
nasib suatu negara. Maka, Indonesia telah melakukan beberapa program yang
mendukung perubahan nasib bangsa yaitu wajib belajar 9 tahun dengan gratis.
Program tersebut dilaksanakan demi pemimpin bangsa yang akan datang. Dengan
keadaan ekonomi yang keterbatasan tidak menutup kemungkinan jika seorang anak dapat
mewujudkan cita-cita suatu bangsa. Apalagi pada akhir tahun ini Indonesia harus
menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pada Masyarakat Ekonomi Asean akan
diberlakukannya bea cukai nol pada barang impor-ekspor di wilayah Asia Tenggara.
Dengan adanya MEA telah diprediksi bahwa negara maju akan lebih unggul dari
pada negara berkembang di wilayah Asia Tenggara. Jika hal ini dibiarkan tanpa
adanya perubahan yang spesifik, Indonesia bisa mengalami kemiskinan, pendidikan
yang rendah, kesehatan yang buruk dan mungkin akan menjadi negara yang
keterbelakang.
Di era globalisasi yang
serba modern ini, pelajar juga menjadi sasaran empuk berbagai produksi luar
negeri. Kebanyakan diantara mereka bangga sebagai pengguna produk luar negeri.
Padahal, bentuk seperti itu adalah bentuk jajahan secara perlahan- lahan yang
lebih kejam dari pada militer. Mereka sedikit demi sedikit mengubah mindset
otak pelajar. Dengan begitu ekonomi kita semakin lama- semakin terpuruk. Jika
ekonomi terpuruk, semua aspek dalam kehidupan juga akan terpuruk. Ulasan diatas
menunjukkan bahwa kecintaan dengan tanah air Indonesia semakin melemah. Mereka
menganggap Indonesia adalah negara yang kuno. Padahal, banyak peninggalan nenek
moyang kita mengandung unsur yang sangat fungsi dalam kehidupan. Contohnya
seperti pendeknya panjang pintu masuk, bentuk tersebut mempunyai filosofi bahwa
semua orang yang datang pada suatu rumah agar menundukkan kepala seraya
menghormati tuan rumah.
Sebelum apa yang
diprediksi menjadi kenyataan dan menimbulkan dampak yang dapat menyengsarakan
negara, maka perlu ditanamkannya pendidikan kepemimpinan dan cinta tanah air.
Kepemimpinan dan rasa cinta tanah air ini dapat diperoleh dari forum Komunitas
Pegiat Kebangsaan (KPK). Forum ini berasal dari beberapa perwakilan sekolah
yang nantinya akan menularkan sikap cinta tanah air dengan jiwa kepemimpinannya
di lingkungan sekolah. Dalam kegiatan KPK ini pelajar tidak hanya memperoleh
pembelajaran secara materi akan tetapi pelajar juga dituntut melakukan
pembuktian kepemimpinan dan cinta tanah air secara real case sehingga pelajar bisa terus menerapkan kedua faktor
tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Jika penerapan kedua faktor tersebut
dilakukan dengan sungguh-sungguh akan menimbulkan rasa bangga dan tanggung
jawab pada setiap siswa untuk memajukan bangsanya. Apabila pelajar diseluruh
Indonesia akan mepunyai rasa kecintaan tanah air yang tinggi dengan potensi
kepemimpinan yang baik, tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa menjadi negara
dengan kemajuan yang pesat. Selain itu, dalam forum KPK ini perwakilan sekolah
dapat saling menukar program- program disekolahnya untuk meningkatkan dan
menyeterakan kualitas sekolah agar dapat bersaing di dunia nasional maupun
internasional.
Komentar
Posting Komentar